Kali ini aku pengen cerita lagi tentang Bus Trans Jatim. Pada beberapa waktu lalu aku udah pernah bikin artikel serupa, kalian bisa klik disini. Pada artikel ini aku ingin berkeluh kesah terkait Halte Transit Point yang ada di Terminal Bungurasih. 

Sebelum itu, sudah ada 3 koridor/rute dari Bus Trans Jatim ketika artikel ini dibuat. Rute tersebut yaitu Gresik - Sidoarjo via Surabaya, Terminal Kertajaya - Terminal Bungurasih, dan Balongpanggang - Mojokerto. Nah, halte transit point yang ada di Terminal Bungurasi adalah pertemuan 3 jalur tersebut. 

Sumber: Instagram Official Trans Jatim

Pada saat itu hari minggu sekitar jam 5 sore, aku dari Sidoarjo akan pulang ke Gresik. Namun pada saat itu sudah masuk waktu maghrib dan aku ingin ke kamar kecil. Aku coba turun di Terminal Bungurasih alias halte transit point karena aku sempat teringat bahwa ada tiket transit. Namun setelah turun aku coba mencari petugas bus trans jatim, ia menjelaskan bahwa tiket transit hanya berlaku untuk pindah dari koridor 1 ke 2 ataupun sebaliknya. Karena aku bukan pindah koridor, melainkan tetap di koridor yang sama maka tidak bisa. 

Ini kali pertama aku berhenti di halte transit point, banyak masalah yang ada untuk saat ini. Walaupun sudah cukup bagus karena sebelumnya halte pemberhentian jadi satu dengan Suroboyo Bus. Berkat keluh kesah dari pelanggan bus trans jatim, akhirnya dibuatlah halte transit point ini.

Bagi aku yang baru pertama berhenti dan naik lagi dari halte transit point dan pada jam ramai. Ada beberapa catatan yang ingin saya sampaikan yaitu:

1. Halte Kecil dan Panas

Kalau dibandingkan dengan halte-halte yang terletak di pemberhentian tiap kota tentu lebih besar halte transit point. Namun, untuk menampung 3 koridor tentu saja masih kurang. Apalagi ketika "jam ramai", seperti berangkat/pulang kerja dan ketika hari libur. Kekurangan ini mungkin bisa diatasi dengan pemberian AC ataupun kipas angin dinding. 

2. Pembayaran Tidak Bisa di Halte

Pada saat aku naik memang ada petugas dari Bus Trans Jatim tetapi aku tidak mengetahui apakah dapat membeli langsung ke petugas atau harus di dalam bus. Alangkah lebih baik mungkin bisa membeli di halte. Jadi pada saat masuk bus, pramugari atau pramugara tidak perlu berdesak-desakan untuk menarik pembayaran pada pelanggan.

3. Armada Darurat

Kalau mungkin bisa ada "armada darurat" yang beroperasi ketika penumpang melebihi batas pada halte tersebut akan lebih baik. Jadi armada tersebut akan mulai melaju pada jam-jam ramai. Hal ini bertujuan agar penumpang tidak perlu terlalu berdesak-desakan. Terkadang melihat ibu-ibu yang membawa anak balita atau lansia harus berdesak-desakan sungguh menyedihkan.

Mungkin masih banyak lagi yang dirasakan bagi penumpang langganan. Namun bagi aku yang baru sekali naik dari halte transit point, hanya 3 hal berikut. Aku juga menemukan video youtube yang merekam secara jelas halte transit point bus trans jatim, ada disini. Terima kasih telah membaca.